wanita penunggu sunyi
21.49 | Author: jejak sandi
Februari 2010

#Seperti biasa sepotong lagu dan gitar tua yang selalu menemani malam-malamku. Desir angin membelai seluruh badanku tapi mata ini belum juga menagantuk. Kusempatkan jemari ini untuk menuliskan sebuah kisah untuk Malam wanita penunggu sunyi.#
 ***

(1)
~Mimpi Buat Malam~

Jam di dinding menunjuk pukul 00:00 seruang masih membisu dalam cermin malam. Tiba-tiba aku teringat dengan mimpi yang mungkin bagiku hanyalah sia. Kenapa aku bilang begitu karena ia telah pergi untuk selamanya dan takkan pernah kembali.

    Semenjak kepergian, Malam mimpi-mimpiku seakan terkubur, air mataku butir demi butir jatuh seiring bunyi detak jam dinding di kamarku. Akh aku terlalu larut dalam kesedihan ini."Gumamku sepanjang sunyi."

Bersambung
|
This entry was posted on 21.49 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.