Surat untuk Kekasih I
21.32 | Author: jejak sandi
Di pulau ini telah kutulis kisahmu dan kisahku : setapak jalan-jalan,lampu-lampu kota Jakarta,gedung-gedung kota yang tajam dan wajah-wajah pucat lungsai di gilas angin yang sombong.

dulu aku pun begitu selalu mengirimkan puisi kepadanya ia adalah rakamu wanita yang sangat aku cintai, tapi ketika petang jatuh,kunang-kunang melayang di bawa angin nirwana semua sirna dan ia telah pergi membawa sepenuh cinta hanya untuk masa lalunya. Meski begitu aku bahagia ia telah mempertemukan aku denganmu.

dan hari ini aku mengabarkan kepada langit,kepada bumi, bahwa aku mencintaimu ya, hanya dirimu
dan pasti kau akan bertanya pada mendung “kenapa begitu cepatnya hujan turun?”. dan aku akan menjawabnya dari bahasa hati yang tulus itu benar adanya : semenjak kutau tentangmu dari dia di sanalah diam-diam aku mencintaimu. Ia tau meski aku tak bilang aku mencintaimu. Saat pertanyaan yang sama ia lempar kepadaku seperti batu aku membisu.

Kesya Kekasihku seperti malam yang tak berjaga dari satu bulan ke bulan sampai subuh tiba aku akan menjagamu..walau gemintang tak bersinar dan laut memisahkan kita, ya hanya cinta yang tulus dan matahati itu adalah kunci cinta kita ia akan tetap abadi selamanya.

***

js:jakarta:februari:2009

( Sebelum ayam berkokok dinihari telah kudirikan istana cinta untukmu, kekasihku)
|
This entry was posted on 21.32 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.